Bandung, 28 Agustus 2025 — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Politeknik Al Islam Bandung kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor kesehatan melalui edukasi. Kali ini, LPPM menggelar talkshow bertajuk “Akuntansi Rumah Sakit, Pilar Penting Pelayanan Kesehatan” di Radio Sonata. Acara yang berlangsung pada hari Kamis, 28 Agustus 2025 pukul 11.00 hingga 11.45 WIB ini menghadirkan narasumber, Hadi Juwanda, S.S.T., M.M., seorang dosen tetap pada Program Studi Diploma Tiga Administrasi Rumah Sakit dari Politeknik Al Islam Bandung.
Talkshow ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai peran vital akuntansi dalam operasional rumah sakit. Sering kali, fokus utama dalam pelayanan kesehatan hanya tertuju pada aspek medis, namun talkshow ini menyoroti bahwa tanpa manajemen keuangan yang sehat, kualitas pelayanan juga akan terpengaruh.
Akuntansi Lebih dari Sekadar Catatan Keuangan
Dalam paparannya, Hadi Juwanda menjelaskan bahwa akuntansi rumah sakit jauh lebih kompleks daripada pembukuan biasa. Ia menyebutkan, “Akuntansi di rumah sakit itu bukan hanya tentang mencatat pemasukan dan pengeluaran. Ini tentang bagaimana kita bisa memastikan setiap rupiah yang diinvestasikan, baik itu untuk alat medis, obat-obatan, atau gaji tenaga medis, benar-benar memberikan dampak maksimal bagi pasien.”
Menurut Hadi, akuntabilitas dan transparansi adalah kunci utama. Sistem akuntansi yang baik memungkinkan pihak manajemen untuk memantau arus kas, mengendalikan biaya, dan membuat keputusan strategis yang tepat. Ini termasuk alokasi dana untuk pembelian teknologi medis terbaru, pengembangan sumber daya manusia, atau program-program kesehatan masyarakat.
Menjamin Kualitas Pelayanan dan Keberlanjutan
Salah satu poin penting yang ditekankan dalam talkshow adalah hubungan erat antara akuntansi yang sehat dan kualitas pelayanan. Hadi Juwanda memaparkan, “Ketika keuangan rumah sakit dikelola dengan efisien, manajemen bisa fokus pada peningkatan mutu pelayanan. Misalnya, dengan laba yang diperoleh, rumah sakit bisa berinvestasi pada pelatihan perawat, mendatangkan dokter spesialis, atau membeli peralatan canggih seperti MRI atau CT-Scan.”
Lebih lanjut, akuntansi yang solid juga berperan dalam memastikan keberlanjutan operasional rumah sakit. Di tengah tantangan seperti biaya operasional yang tinggi dan fluktuasi pendapatan, manajemen keuangan yang cermat menjadi benteng agar rumah sakit bisa terus beroperasi dan melayani masyarakat tanpa hambatan. Hal ini terutama penting untuk rumah sakit swasta yang berorientasi bisnis, maupun rumah sakit publik yang harus memastikan penggunaan anggaran negara secara efektif.
Peran LPPM Poltek Al Islam Bandung
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PKM) LPPM Politeknik Al Islam Bandung. Dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya, LPPM berupaya menjembatani pengetahuan akademis dengan kebutuhan praktis di lapangan. Talkshow di radio dipilih sebagai media untuk menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk para pengelola fasilitas kesehatan, mahasiswa, dan masyarakat umum yang tertarik pada isu-isu manajemen kesehatan.
Ketua LPPM Poltek Al Islam Bandung menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya acara ini. "Kami berharap, melalui talkshow ini, kesadaran akan pentingnya manajemen akuntansi yang profesional di sektor kesehatan bisa semakin meningkat. Ini adalah bagian dari kontribusi kami untuk membangun sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan di Indonesia," ujarnya.
Talkshow yang berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab ini sangat informatif dan inspiratif. Diskusi yang hidup menunjukkan bahwa topik ini sangat relevan dan penting untuk dibahas. Diharapkan, edukasi semacam ini akan terus berlanjut untuk menciptakan ekosistem kesehatan yang lebih efisien dan profesional.* (SKIR)