Bandung, 29 Juli 2025 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Politeknik Al Islam Bandung (PAIB) telah menyelenggarakan Workshop Ethical Clearance (EC) pada 23 Juli 2025, sebuah inisiatif penting untuk memperkuat fondasi etika dalam setiap aktivitas penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid – luring di Ruang Kelas 3 Lantai II PAIB dan daring melalui Zoom Meeting – ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Politeknik Al Islam Bandung, dosen tetap, serta antusiasme dari mahasiswa tingkat akhir PAIB dan peserta dari institusi lain.
Workshop ini dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Al Islam Bandung, dr. Shiane Hanako Sheba, M.K.M., M.C.E., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar etika sebagai prasyarat utama dalam menghasilkan riset berkualitas dan diakui. "Integritas penelitian bukan hanya tentang metodologi yang kuat, tetapi juga tentang bagaimana kita melindungi hak-hak subjek penelitian dan menjamin akuntabilitas ilmiah," ujarnya. Direktur juga menggarisbawahi urgensi peningkatan kapasitas dosen dalam proses pengajuan ethical clearance demi memperlancar publikasi ilmiah dan mendukung akreditasi institusi.
Sesi inti workshop disampaikan oleh Bapak Gun Gun, S.Kep., Ners., Sekretaris Komite Etik Penelitian Kesehatan Rumah Sakit Al Islam (RSAI). Dalam paparannya, Bapak Gun Gun menjelaskan secara komprehensif prinsip-prinsip dasar etika penelitian, mencakup konsep dasar, urgensi etika dalam riset, prosedur dan persyaratan pengajuan ethical clearance, serta berbagai kasus praktis dan tantangan yang sering dihadapi dalam proses uji etik. Sesi ini sangat interaktif, dengan banyak pertanyaan dari peserta yang menunjukkan tingginya minat terhadap topik ini. Ia juga memaparkan secara detail penyusunan informed consent, manajemen kerahasiaan data, serta identifikasi dan mitigasi risiko penelitian.
Setelah jeda singkat, workshop berlanjut ke sesi kedua pada pukul 10.30 WIB dengan fokus pada "Workshop Aplikasi SIM-EPK". Pada sesi ini, Bapak Gun Gun memandu peserta dalam praktik langsung penggunaan aplikasi SIM-EPK, sebuah sistem yang mempermudah proses pengajuan ethical clearance. Peserta diajak untuk memahami alur digital pengajuan, pengisian formulir, hingga melampirkan dokumen yang diperlukan. Sesi praktis ini sangat membantu peserta dalam memahami langkah demi langkah pengajuan EC secara efisien.
Melalui kegiatan ini, LPPM PAIB berharap terjadi peningkatan signifikan dalam kualitas proposal penelitian yang diajukan oleh dosen, dengan minimnya revisi akibat isu etika. Luaran jangka panjang yang diharapkan adalah meningkatnya jumlah riset beretika yang memperoleh ethical clearance, sehingga mempercepat proses publikasi ilmiah di jurnal bereputasi. Lebih dari itu, workshop ini menjadi langkah konkret LPPM PAIB untuk menanamkan dan memperkuat budaya riset yang menjunjung tinggi etika dan bertanggung jawab di seluruh civitas akademika.
Workshop Ethical Clearance ini menjadi bukti komitmen Politeknik Al Islam Bandung dalam menghasilkan peneliti yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berintegritas tinggi, siap berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat.* (SKIR)